Bidang Pendidikan menjadi salah satu sektor yang paling terdampak akibat Pandemi Covid-19. Hampir selama 1,5 tahun, pembelajaran harus dilakukan dengan jarak jauh. Hal yang belum pernah dilakukan sejak Indonesia Merdeka.

Pada awal pandemi, Guru, Siswa, dan Orang tua belum siap melaksanakan metode baru ini. Berbagai terobosan dan inovasi belum mampu menggantikan pembelajaran secara tatap muka. Orang tua yang tidak punya basic pendidikan, “dipaksa” untuk menjadi guru dadakan di rumah.

Guru yang belum terbiasa menggunakan Teknologi Informasi, dipaksa untuk menggunakan zoom, google meet, google form, dan aplikasi-aplikasi lain.

Lambat laun hal ini menjadi kebiasaan. Guru yang semula gaptek, sekarang hampir semua memanfaatkan teknologi. Orang tua yang biasanya pasrah pendidikan anaknya kepada guru menjadi sadar bahwa pendidikan itu juga menjadi tanggung jawab bersama.

Sekolah yang selama ini tertutup tembok-tembok kelas, menjadi terbuka dengan sumber belajar yang bisa didapat dari dunia digital.
Pandemi boleh mengganggu fasilitas pendidikan, namun semangat dari guru, siswa, dan orang tua tidak luntur oleh Corona.

Pandemi seakan menjadi satu langkah mundur untuk ancang-ancang lompatan yang lebih jauh. Kini pendidikan sudah mulai pulih, sejak tanggal 1 September 2021, di Kabupaten Pacitan sudah melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTM-T).

Evaluasi terus dilakukan untuk menjaga keseimbangan antara pendidikan dan kesehatan. Jangan sampai pendidikan memunculkan cluster baru penyebaran Covid 19.

Dalam sambutannya pada saat Upacara Hari Guru Nasional, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim mengungkapkan rasa bangganya kepada seluruh guru di Indonesia. Karena pandemi ternyata tidak memadamkan semangat para guru, tetapi justru menyalakan obor perubahan.

Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Pacitan, Daryono, mengucapkan terima kasih kepada seluruh guru, orang tua, dan pemangku kebijakan atas kerjasamanya memulihkan kembali pendidikan.

Momentum peringatan Hari Guru Nasional tahun 2021 ini harus momen untuk introspeksi dan evaluasi apa yang telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya. Guru harus berinovasi untuk menjaga kualitas peserta didik.

“Saya berharap kepada semua guru agar berbenah diri, mengevaluasi, dan menemukan inovasi yang tujuannya untuk menjaga kualitas pendidikan anak, supaya tidak terjadi loss learning”, ungkapnya.

Dindik akan berusaha untuk terus meningkatkan mutu pendidikan dan kesejahteraan guru sesuai dengan misi Bapak Bupati yaitu meningkatkan daya saing Sumber Daya Manusia (Dinas Pendidikan/DiskominfoPacitan).

By Admin

2 thoughts on “Guru Pacitan Menolak Menyerah Pada Corona”
  1. After study a number of of the weblog posts in your website now, and I actually like your means of blogging. I bookmarked it to my bookmark website listing and might be checking again soon. Pls take a look at my website as properly and let me know what you think.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *