Isnandir, usianya sudah tidak muda lagi, 60 tahun tepatnya. Ia bekerja sebagai Pengawas SD di Kecamatan Tegalombo.

Ada yang menarik dari sosoknya. Dibalik kumis tebalnya, Ia rajin membagikan kegiatannya di Instagram. Hal yang agak jarang dilakukan oleh orang lain seusianya. Tercatat sudah 91 postingan dan 400 orang menjadi followernya.

Kepada tim @dindikpacitan Ia menuturkan bahwa awalnya tidak Pede ketika pertama kali menggunakan IG. Bahkan sempat dibully oleh anak cucunya. “Untuk apa pak mainan IG, IG itu untuk anak muda,” begitu ia menuturkan.

Berfikir sempat berhenti bermain IG, namun rasa ingin tahunya mendorong untuk menggali lebih jauh tentang manfaatnya. Sekarang pak Nandir, begitu ia biasa dipanggil, mulai ketagihan. Kakek 3 cucu ini rajin memposting aktivitasnya. Sebagian besar adalah kegiatan yang berhubungan dengan tugasnya sebagai pengawas.

Kini, pak Nandir mendorong sekolah dan guru binaannya menggunakan medsos untuk mempublikasikan kegiatan di sekolahnya. “Tidak ada ruginya bermedsos, selama digunakan untuk hal positif,” imbuhnya.

Kisah pak Nandir ini harusnya bisa memotivasi Pendidik dan Tenaga Kependikan (PTK) di Pacitan, bahwa usia tidak menjadi penghalang untuk terus belajar. Adaptif dalam setiap perubahan adalah keniscayaan (Dinaspendidikan/)

By Admin

5 thoughts on “Awalnya Terpaksa, Lama-lama Ketagihan”
  1. [url=https://samoylovaoxana.ru/anasazi/]Анасази[/url] или [url=https://samoylovaoxana.ru/tag/vremya-nigerii/]время Нигерии[/url]

    [url=https://samoylovaoxana.ru/tag/mahmutlar/]Махмутлар[/url]

    https://samoylovaoxana.ru/tag/foto-na-prirode/

    Ещё можно узнать: [url=http://yourdesires.ru/it/1248-kak-vvesti-znak-evro-s-klaviatury.html]как поставить знак евро на клавиатуре компьютера[/url]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *